Skip to main content

Hidup Tanpa Uang Tunai

Oct 14, 2019
7 menit

Cashless living membuat hidup semakin boros? Bisa jadi iya, jika Anda tidak memiliki pengelolaan keuangan yang baik. Dengan perkembangan teknologi finansial, tentu saja cara pengelolaan tidak bisa sama dengan jaman dahulu yang masih menggunakan sistem amplop. Catatan penting, jika tidak mulai merencanakan dari sekarang, maka bisa saja kesehatan keuangan menjadi buruk. Lalu, bagaimana cara yang bijak menjalankan kehidupan di era cashless society?

Hidup di era digital seperti saat ini ternyata juga merubah gaya hidup masyarakat dalam hal mengelola keuangannya. Cashless society adalah sebuah istilah yang dikenal sebagai masyarakat yang melakukan transaksi keuangan dengan metode non-tunai. Di Indonesia, gerakan nasional non-tunai mulai dikampanyekan oleh Bank Indonesia sejak Agustus 2014. Hingga tahun 2018, pengguna non-tunai juga melonjak bahkan tumbuh lebih dari 60% selama setahun terakhir. Tanpa uang tunai, transaksi pembayaran berlangsung secara elektronik. Di Indonesia, fasilitas pembayaran non-tunai banyak jenisnya dari mulai dompet elektronik, kartu debit, pinjaman online dan kartu kredit.

Keunggulan utama dari cashless living tentu saja kemudahan dan keamanan dalam penyimpanan uang. Bayangkan saja, tanpa harus berpindah lokasi, Anda sudah dapat melakukan transaksi pembayaran hampir semua kebutuhan.

Dalam perencanaan keuangan, keunggulan cashless living adalah mudah dianalisa. Banyak orang yang bertanya kemana saja larinya penghasilan setiap bulan. Sebenarnya sangat disarankan karena hampir semua transaksi pengeluaran memiliki catatan sehingga financial check up praktis dapat dilakukan setiap bulan. Dengan bantuan aplikasi, Anda dapat membandingkan antara anggaran bulanan dengan pemakaian aktual. Sehingga, kebocoran keuangan pun dapat diketahui paling besar berasal dari pos yang mana.

Namun, ternyata kemudahan cashless living membawa dampak yang cukup siginfikan juga yaitu mendorong seseorang menjadi lebih konsumtif. Hampir tidak ada barang dan jasa yang tidak dapat dibeli. Perut lapar tengah malam? Tinggal order online. Kepingin beli gadget terbaru? Tinggal beli lalu cicil dengan pinjaman online. Atau tiba-tiba ingin liburan? Bisa beli bahkan pembayarannya baru dilakukan kemudian. Apakah hal ini juga terjadi pada diri Anda?

Saat membelanjakan uang tunai, seseorang umumnya merasakan sakitnya mengeluarkan uang fisik dari dompet yaitu sedih karena lembaran uang berkurang. Namun, dengan non-tunai, seseorang tinggal swipe kartu, tap bar code, atau click saja langsung terjadi transaksi. Jika tidak waspada, bisa jadi pos pengeluaran gaya hidup Anda mendadak meningkat! Jika hal ini juga mengganggu keuangan Anda, maka tips berikut ini dapat digunakan.

  1. Memilah penggunaan fasilitas non-tunai sesuai anggaran bulanan.
    Saya anjurkan untuk menggunakan kartu debit sebagai alat transaksi pembayaran berbagai pengeluaran rutin seperti belanja bulanan, pembelian makanan harian, pengisian bensin, dan lainnya. Alokasikan penghasilan sesuai anggaran bulanan setelah gajian di rekening terpisah yang memang ditujukan untuk pos pengeluaran rutin. Sedangkan, pembayaran tagihan bulanan dapat menggunakan bantuan transfer dari mobile banking.
    Secara sederhana, bagi penghasilan untuk 3 hal yaitu hidup rutin (Living) 50%, tabungan dan investasi (Saving) 30%, serta bersenang-senang (Playing) 20%. Jika Anda jarang masak di rumah, artinya pengeluaran untuk pesan makanan akan masuk ke pos Living. Sedangkan, untuk jajan tambahan akan masuk ke pos Playing.
  2. Menggunakan dompet elektronik untuk transaksi gaya hidup.
    Atur alokasi dompet elektronik hanya untuk memenuhi transaksi sekunder seperti jajan, nonton, dan lainnya. Tanpa mempedulikan besaran promo, Anda juga harus disiplin untuk hanya mengisi saldo dompet elektronik diawal bulan saja. Jadi, kita bebas menggunakan saldo dompet selama dananya masih ada.
    Pahami dengan baik bentuk promo apakah diskon langsung, cash-back uang, cash-back dalam bentuk poin, serta tukar poin. Paling menyenangkan tentunya adalah diskon atau cash-back langsung, karena artinya Anda memang berhemat.
  3. Tidak mudah tergoda untuk mencicil gaya hidup
    Pinjaman online yang ditawarkan dengan maraknya di berbagai platform belanja online memang membuat hidup mejadi semakin mudah. Masalahnya akan timbul jika Anda kurang bijak saat mengambil pinjaman. Pengendalian diri menjadi tantangan terbesar yang harus dilawan. Jika masih memiliki pinjaman KPR, maka batas maksimal pinjaman online hanya 10% dari penghasilan bulanan. Jika tidak punya penghasilan bulanan, saya tidak sarankan mengambil pinjaman jenis ini.
  4. Gunakan kelebihan dana untuk ditabung
    Promo untuk berhemat, bukan untuk membuat belanja tanpa kendali. Oleh karena itu, setiap Anda dapat lebih dana dari promo, segera beli produk investasi dari sisa dana.

Live a Beautiful Life!

Oleh: Prita Ghozie dari ZAP Finance

Kartu Istimewa untuk Pengumpulan Miles Cepat

Permata Black Card

Dapatkan hingga Rp 250,000 Permata Poin dengan Kode Promo NEWME

Permata ME Saver

Aspirasi Untuk Kamu

03 OCT 2019 | KONVENSIONAL ASPIRASI PENGELOLAAN KEUANGAN

Pentingnya Virtual Account untuk Pebisnis Online

...

Pemberitahuan Privasi

...

Syarat dan Ketentuan