Skip to main content

PermataBank Menutup Tahun 2022 dengan Total Aset Sebesar Rp 255 Triliun

Feb 23, 2023
3 Menit

PT Bank Permata Tbk (“PermataBank” atau “Bank”) kembali menutup tahun dengan pencapaian kinerja yang solid di tahun 2022. Bank terus menjaga momentum pertumbuhan aset dan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit serta memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit.  Walaupun dihadapkan dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan upaya pemulihan ekonomi Indonesia, PermataBank berhasil mencatatkan Laba Bersih setelah pajak sebesar Rp 2 triliun atau tumbuh 64% Year-on-Year (YoY).  Sinergi dan dukungan berkesinambungan dari pemegang saham pengendali, Bangkok Bank PCL, mempertahankan posisi PermataBank dalam jajaran 10 bank komersial terbesar di Indonesia.

Pertumbuhan Laba Bersih ini dikontribusi dari Pendapatan Operasional sebesar Rp 11.5 triliun atau tumbuh sebesar 13.2% YoY didukung pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 14,4% YoY. 

Meliza M. Rusli, Direktur Utama PermataBank mengatakan, “Tahun 2022 kami memanfaatkan momentum-momentum yang memperkuat posisi PermataBank sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia. Pencapaian dalam ranah digital, penerapan teknologi blockchain, dukungan terhadap presidensi G20 melalui aktivitas B20, dan produk serta layanan yang terintegrasi memberikan dorongan bagi PermataBank untuk terus memberikan yang terbaik bagi pemangku kepentingan kami. Dalam 20 tahun perjalanan di kancah perbankan Indonesia, kami akan terus berkomitmen melayani nasabah dan menjadi universal bank dalam menyediakan produk dan layanan bagi berbagai segmen lintas generasi.”

PermataBank mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 8.8% YoY menjadi sebesar Rp 255.1 triliun. Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, dukungan Bank dalam penyaluran kredit kepada masyarakat tumbuh 8.7% YoY menjadi sebesar Rp 136.3 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit Korporasi dan KPR masing-masing sebesar 10.3% dan 12.6%.

Dari sisi pendanaan, simpanan Nasabah meningkat sebesar 8.8% YoY menjadi Rp 195.6 triliun, terutama dikontribusi dari pertumbuhan giro dan tabungan sebesar 16.8% YoY sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan Nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang di tengah-tengah tren kenaikan suku bunga pasar. Biaya dana yang efisien akan memperkuat posisi Bank dalam menyalurkan kredit perbankan dengan suku bunga yang bersaing.  Sejalan dengan hal ini, rasio CASA Bank meningkat menjadi 58%, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar 54%.

Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat perlambatan ekonomi global yang disertai dengan peningkatan suku bunga global dan secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap risiko kredit inheren.   Rasio NPL gross di akhir bulan Desember 2022 terjaga pada level 3.1% membaik dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 sebesar 3.2%.  Rasio NPL net yang mencerminkan prudensi dalam pembentukan cadangan kerugian kredit juga mengalami perbaikan menjadi 0.4% dibandingkan dengan 0.7% di akhir Desember 2021 lalu, dimana rasio NPL coverage terjaga baik di kisaran 240%. Bank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.

Sejalan dengan penurunan rasio NPL, rasio Loan at Risk (LAR) juga mengalami perbaikan yang cukup signifikan dari 14.6% di tahun 2021 menjadi 10.9% per akhir tahun 2022.

Bank senantiasa menjaga dan melanjutkan perbaikan kualitas aset, meskipun Bank telah menambahkan pencadangan kerugian kredit (bersih) sebesar Rp 2.4 triliun selama tahun 2022 untuk memastikan kecukupan pencadangan terkait kondisi perekonomian domestik dan global yang diperkirakan masih mengalami tantangan yang cukup signifikan di tahun 2023. Lebih lanjut, ditengah kenaikan inflasi akibat kenaikan harga pangan dan bahan bakar, PermataBank berhasil mempertahankan rasio CIR stabil pada level sekitar 55%.

Rasio permodalan Bank adalah salah satu yang terkuat di antara 10 besar Bank Komersial, dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 34.2% dan 25.7%, dimana hal ini menjadi modal bagi Bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik.

Dalam memperluas segmen dan memperdalam hubungan dengan pelanggan, sebagai bagian dari Bangkok Bank Group dan melalui jaringan internasional, keahlian serta skala pemegang saham, PermataBank terus memperluas ekosistem partner Bank serta membangun sinergi dengan Bangkok Bank melalui keahlian dan dukungan mereka di perbankan korporasi, serta inisiatif lintas negara.

Di kuartal ke-IV 2022 ini PermataBank juga kembali meluncurkan dua cabang dengan konsep Model Branch terbesar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, memberikan pengalaman digital yang konsisten secara online dan offline bagi Nasabah serta menambahkan jumlah konsep model branch menjadi 19 di Indonesia.

Memperkuat komitmen Bank untuk terus menginspirasi Nasabah dan masyarakat mengenai perspektif baru dalam pengelolaan finansial serta memasuki sewindu penyelenggaraannya, Wealth Wisdom – konferensi Wholistic Wealth termegah di Indonesia - kembali diselenggarakan secara offline dengan menghadirkan 35 pembicara dari sektor pemerintah dan swasta bertema “Mindfully Recover”. Untuk pertama kalinya PermataBank dan Bangkok Bank menyelenggarakan joint-webinar bagi semua Nasabah kedua bank dengan tema “Gearing Up – Getting Ready for Challenges in 2023”.

Dalam upaya untuk terus meningkatkan edukasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia, PermataBank melalui program CSR PermataHati secara berkesinambungan memberikan edukasi literasi keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat sepanjang 2022.

Aspirasi Untuk Kamu

...

Pemberitahuan Privasi

...

Syarat dan Ketentuan